Banyak
yang mengatakan masa putih abu – abu adalah bagian terindah dalam sebuah
kehidupan. Waktu di mana kita menemukan cinta pertama, menemukan sahabat,
bahkan belajar untuk menjadi dewasa. Saya setuju terhadap pandangan tersebut.
Hampir
tiga tahun sudah saya melepaskan seragam putih abu – abu saya. Bagi saya itu
merupakan pakaian terbaik yang pernah saya pakai di samping sneli yang akan saya
kenakan kelak. Bila ada mesin waktu, saya pengin kembali ke tahun di mana
sebuah cerita dimulai. Cerita yang bagi saya tidak akan pernah berhenti, karena
cerita ini masih terus berjalan hingga saya menulis tulisan ini.
Memasuki
dunia kuliah saya banyak melihat mahasiswa yang memutuskan menjadi kupu – kupu alias kuliah pulang – kuliah
pulang. Datang ke kampus murni untuk belajar. Tidak ada minat apapun untuk
aktif di berbagai organisasi. Pada mulanya saya kira mahluk semacam itu hanya
bisa ditemukan di dunia mahasiswa, rupanya setelah saya kilas balik mahluk
semacam itu sudah ada di bangku sekolah dulu.
Saya
besyukur karena masa putih abu – abu saya boleh saya jalani dengan aktif di
sebuah organisasi yang disebut PASKIBRA. Bagi sebagian orang adalah sebuah
kebodohan untuk memilih PASKIBRA sebagai suatu ekstrakurikuler. Terutama bila
ada lelaki yang memutuskan untuk bergabung di organisasi ini. Termasuk saya.
Awalnya ada empat laki – laki, namun seiring berjalannya waktu tinggallah saya
seorang laki – laki yang harus memimpin rekan saya yang sisanya adalah
perempuan.
Siswa
– siswi lain pulang sekolah pada pukul tiga sore, sedangkan saya pulang pada
pukul enam sore hanya untuk berlatih baris berbaris. Saya akui banyak hal yang
ingin membuat saya ingin mundur karena amat sangat melelahkan. Namun, setiap
kali saya ingin mundur saya terlalu teringat perjuangan saya selama ini.
Membuat saya berpikir ulang untuk keluar dari organisasi ini.
Menjelang
kelulusan, saya bersyukur boleh mengenal organisasi ini. Bagi saya, hal semacam ini yang membuat saya terlalu teringat akan masa SMA saya. Di sini saya belajar apa arti dari sebuah kerja keras dan kerja sama tim. Kedua hal itu adalah hal yang amat sangat berharga, bagaikan sebuah harta yang pantas untuk diperjuangkan.